Kudus - Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja Tahun 2024 merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Jawa Tengah, Selasa (18/07).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati dan dihadiri langsung oleh Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan, Dedi Hartono, serta tim operator RKA-K/L pada Satuan Kerja Pemasyarakatan/Keimigrasian dilingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM se-eks Karesidenan Kabupaten Pati.
Maksud dari penyelenggaraan penyusunan rencana kerja adalah untuk memberikan arahan serta pengendalian kepada UPT di lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Tengah agar mempunyai pemahaman dan kemampuan yang sama dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran berbasis kinerja pada masing-masing UPT, serta mampu mendeteksi tingkat kesalahan dalam penyusunan anggaran dan memperkecil terjadinya revisi anggaran.
Kegiatan diawali sambutan oleh Kepala Sub Bagian Program dan Pelaporan, Dedi Hartono. Dirinya menyatakan bahwa rencana kerja yang disusun menjadi dasar dalam pelaksanaan kinerja masing-masing UPT.
“Tujuan dari giat ini agar kebutuhan anggaran sesuai dengan postur yang tersedia serta penyamaan persepsi standar harga satuan kegiatan dan terlaksananya pendampingan penyusunan rencana kerja dan anggaran pada satuan kerja. Sehingga dapat meminimalisir adanya revisi anggaran dan dapat meningkatkan nilai IKPA, ” ungkap Dedi.
Kegiatan dilanjutkan dengan pendampingan pengisian aplikasi KRISNA (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran) oleh tim dari Sub Bagian Program dan Pelaporan Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah.
Tujuan dari program ini adalah untuk mendorong perencanaan dan penganggaran yang efektif, terukur, dapat dilacak dan transparan sehingga dapat dievaluasi dengan baik. Kerja sama ini mendorong efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program pembangunan nasional.
Selain itu, dengan adanya KRISNA juga untuk meminimalkan proses perencanaan, membandingkan data RKA-K/L dan data monitoring, mendukung akurasi perencanaan dan berperan sebagai penyalur informasi perencanaan.
Salah satu perwakilan dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kudus, Heri Mukti menuturkan ketika perencanaan merupakan langkah awal dalam mengoptimalkan kinerja.
"Berharap penyusunan Renja ini dilakukan untuk sinkronisasi rencana kerja UPT dengan Kementerian, " pungkasnya.